Fibromialgia merupakan sindrom nyeri non artikular, kronis idiopatik yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang menyebar secara merata dan disertai titik nyeri (tender point)yang luas, kekakuan, kelelahan, kualitas tidur yang buruk, gangguan fungsi kognitif, serta gangguan cemas dan atau depresi. Hingga saat ini, kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi kelompok usia lanjut lebih banyak difokuskan pada kegiatan pemeriksaan fisik semata, sedangkan kegiatan yang menyasar pada penyuluhan dan pemeriksaan untuk nyeri terutama nyeri yang bersifat kronis belum pernah dilakukan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya program penyuluhan mengenai nyeri kronis agar para lansia dapat segera mengenali keluhan yang dirasakannya sehingga segera mendapat penatalaksanaan yang tepat sehingga tidak mempengaruhi kualitas hidupnya
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 September 2018 di ruang pertemuan Puskesmas IV Denpasar Selatan, mulai pukul 09.00 WITA. Tenaga penyuluh terdiri dari 4 orang. Jumlah peserta yang hadir mengikuti penyuluhan sebanyak 76 orang.Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Puskesmas IV Denpasar Selatan, dilanjutkan perkenalan dengan tim penyuluh. Materi penyuluhan mengenai pengenalan penyakit fibromyalgia,faktor risiko,aspek klinis dan penatalaksanaannya. Kegiatan dilanjutkan dengan skrining menggunakan kuisioner kepada para usila. Sebelum berakhir, dilakukan diskusi bersama sekaligus untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi penyuluhan. Kegiatan berakhir pada pukul 12.00 WITA.
Selama kegiatan penyuluhan pengenalan penyakit fibromyalgia pada kelompok usia lanjut di Puskesmas IV Denpasar Selatan, tingkat partisipasi dan keaktifan peserta sangat tinggi. Peserta antusias untuk hadir dan aktif dalam berdiskusi mengenai penyakit ini dan terbukti bahwa sangat sedikit yang mengetahui mengenai sindrom fibromyalgia. Setelah diberikan penyuluhan, para tenaga kesehatan dan peserta penyuluhan semakin memahami mengenai penyakit fibromyalgia. Peserta penyuluhan diharapkan mampu mengenali sejak dini, memahami mengenai penyakit fibromyalgia, baik dari aspek diagnosis maupun penatalaksanaannya. Sehingga kelompok usia lanjut ini mampu memperoleh penatalaksanaan baik farmakologis dan non farmakologis secara cepat dan tepat sehingga tidak mengganggu kualitas hidup mereka.